Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Turki

Beredar kabar bahwa telah di temukan Perahu Nabi Nuh atau sering di kenal dengan sebutan Noah’s Ark Ministries di Turki. Kemarin tanggal 26 April 2010 sekelompok arkeolog dari China dan Turki mengumumkan, mereka menemukan  perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka mengklaim menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur. Grup ini mengklaim unsur karbon yang terkandung telah membuktikan bahwa peninggalan ini berusia 4.800 tahun, sama dengan waktu ketika kapal itu diceritakan mengapung.

88853_peneliti_china_dan_turki_tengah_meneliti_perahu_nuh_di_ararat_300_225

Dalam sejarah kitab suci, Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk membuat sebuah bahtera yang dapat melindungi dia dan para pengikutnya dari banjir besar yang akan didatangkan oleh Allah, termasuk menyelamatkan setiap dua ekor untuk setiap jenis hewan. Dalam sejarah pula disebutkan, saat banjir telah surut, bahtera Nuh tersebut dikisahkan telah karam di atas sebuah gunung. Banyak orang yang percaya jika Gunung Ararat merupakan lokasi karamnya kapal tersebut.

Tim ilmuwan yang khusus mengeksplorasi temuan bersejarah dalam kitab suci menemukan contoh kayu yang terpendam dalam struktur Gunung Ararat yang terletak di sebelah timur Turki. Dalam penelitiannya terbukti jika kayu tersebut berumur sekira 4.800 tahun, sama dengan usia bahtera Nabi Nuh. Mereka menduga Gunung Ararat adalah sebagai tempat terakhir berlabuhnya Perahu Nabi Nuh. Dalam pernyataan tim ilmuwan menyampaikan kurang lebih demikian :

“Kami tidak menyebutkan hal itu 100 persen bahtera Nuh, tapi kami yakin 99,9 persen jika contoh kayu itu memang berasal dari struktur kapal Nabi Nuh yang karam di gunung ini 4.800 taun lalu,” ujar Yeung Wing-cheung, seorang pembuat film dokumenter yang juga anggota dari tim Noah’s Ark Ministries International.

 

Dalam beberapa dekade ini, ada berbagai penemuan yang diklaim sebagai perahu Nabi Nuh. Yang paling terkenal adalah penemuan arkeolog Ron Wyatt pada 1987. Wyatt mengklaim menemukan sisa perahu Nabi Nuh di Ararat. Saat itu, pemerintah Turki secara resmi mengumumkan kawasan penemuan Wyatt sebagai taman nasional. Adanya penemuan ini Pemerintah Turki di Ankara mengaku telah meminta kepada UNESCO untuk mengeluarkan keputusan menjadikan gunung tersebut sebagai cagar budaya yang harus dilindungi, setidaknya sampai para arkeolog melakukan pembuktian dan penggalian lebih dalam.

Dikisahkan, sekitar 4.800 tahun lalu, banjir bandang menerjang Bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh -- nabi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi, diberi wahyu untuk membuat kapal besar -- demi  menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya.
Cerita tentang bahtera Nabi Nuh dikisah dalam berbagai buku, sejumlah film dan lain-lain. Sejumlah ahli sejarah dari berbagai negara sudah lama penasaran dengan kebenaran kisah ini.

Untuk membuktikan kebenaran cerita itulah,  kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries International' selama bertahun-tahun mencari sisa-sisa perahu legendaris tersebut.

Kemarin, 26 April 2010 mereka mengumumkan mereka menemukan  perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka mengklaim menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.
Mereka bahkan mengklaim berhasil masuk ke dalam perahu itu, mengambil foto dan beberapa specimen untuk membuktikan klaim mereka.
Menurut para peneliti, specimen yang mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah.
Jika klaim mereka benar, para peneliti Evangelis itu telah menemukan perahu paling terkenal dalam sejarah.

"Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen," kata salah satu anggota tim yang bertugas membuat film dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat laman berita Turki, National Turk, 27 April 2010.

88854_spesimen_temuan_peneliti_turki_dan_china_di_ararat

Grup yang beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki hadir dalam konferensi pers yang diadakan Senin 26 April 2010 lalu.
Kepada media yang hadir saat itu, mereka juga memamerkan specimen fosil kapal yang diduga perahu Nuh, berupa tambang, paku, dan pecahan kayu.
Seperti yang dijelaskan para peneliti, tambang dan paku diduga digunakan untuk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal. Tambang juga digunakan untuk mengikat hewan-hewan yang diselamatkan dari terjangan bah -- begitu juga dengan potongan kayu yang dibuat bersekat untuk menjaga keamanan hewan-hewan.
Penemuan besar ini jadi amunisi untuk mendorong pemerintah Turki mendaftarkan situs ini ke UNESCO -- agar lembaga PBB itu ikut menjaga kelestarian perahu Nuh.
Awalnya, direncananya para arkeolog akan menggali perahu itu dan memisahkannya dari gunung. Namun, hal tersebut tak mungkin dilakukan, meski nilai sejarah penemuan ini sangat tinggi.
***

Gunung Ararat, lokasi penemuan perahu Nabi Nuh
Diyakini, ketika air surut, perahu Nuh berada di atas Gunung. Meski tiga agama besar mengabarkan mukjizat Nabi Nuh, tak ada penjelasan sama sekali, di mana persisnya perahu itu menyelesaikan misinya.
Sejak lama penduduk lokal Turki yang tinggal di pegunungan maupun kota-kota lain percaya bahwa perahu Nabi Nuh berada di Gunung Ararat.
Apalagi, pilot pesawat temput Turki dalam sebuah misi pemetaan NATO, mengaku melihat benda besar seperti perahu di Dogubayazit, Turki.
Pada 2006, citra satelit secara detil menunjukan benda mirip kapal yang diduga perahu Nuh itu adalah gunung yang dilapisi salju.
Beberapa ahli lain berpendapat bahwa sisa-sisa perahu Nuh menjadi bagian dari pemukiman manusia -- yang selamat dari bencana banjir bah.
Namun, peneliti yang mengklaim penemu perahu Nuh membantahnya. "Kami tak pernah menemukan ada manusia yang bermukim di ketinggian 3.500 meter dalam sejarah umat manusia."
Cuaca sangat dingin di ketinggian 4.000 meter itu oleh para penemu diyakini menjaga kondisi perahu Nuh selama ribuan tahun.

0 komentar:

Posting Komentar